Medan- Diduga tak berbayar uang pengamanan Alat Peraga Kampanye (APK) terhadap oknum-oknum, mereka berani bertindak tak adil atas pasangan calon Gubernur Sumut dan Wakil Gubsu Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala (Edy-Hasan).
Spanduk Edy-Hasan yang terpasang disejumlah titik di beberapa jalan kota Medan, kini "raib" dan menghilang dari peredaran.
APK Nomor urut 2 (dua) Edy-Hasan diketahui hilang setelah 24 jam terpasang disejumlah ruas jalan protokol di kota Medan diduga dicabut oknum-oknum atas suruhan Pemko Medan.
Seperti terpantau disepanjang jalan Iskandar Muda, Jalan Jamin Ginting dan di jalan Kapten Sumarsono, kemudian jalan Gatot Subroto dan Jalan Sei Sikambing, umbul -umbul/spanduk APK Edy - Hasan sehari terpasang dengan jumlah baik berdampingan dengan Paslon nomor urut 1 Bobby-Surya, besoknya tak kelihatan.
Sementara Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Nomor urut 1 (satu) Bobby-Surya terlihat terpasang, berdiri rapi tanpa ada gangguan sampai agenda Debat Publik Ketiga kandidat yang diselenggarakan di Hotel Tiara Medan, Rabu (13/11)
Mengetahui aksi oknum yang tak adil ini, tokoh masyarakat dan tokoh politik, Hasyim SE sangat menyesalkan raibnya APK milik Edy-Hasan.
Hasyim SE Huang Kien Lim politisi PDI Perjuangan Kota Medan yang juga Anggota DPRD Sumut ini meminta Badan Pengawas pemilu/pilkada segera melakukan tindakan dan pertanggungjawaban tugasnya untuk mencari siapa pelaku yang dengan sengaja mencabut APK tersebut.
Sebab masa Kampanye masih berlangsung sesuai aturan, maka APK kandidat harus ada nampak disetiap jalan yang telah diatur KPU didaerah.
"Perlakuan ini, kan tak adil". Anehnya saja ya, kenapa APK Bobby-Surya yang bersamaan Paslon nomor urut 2 Edy-Hasan kelihatan berdiri tegak, kritik Hasyim.
"APK Edy-Hasan satu hari dipasang, besoknya sudah tak kelihatan". Aksi oknum ini harus diselidiki. Permasalahan ini merupakan tindakan melanggar undang-undang berdemokrasi.
"Soal ini, tanggung jawab Bawaslu, Panwas", tegas Hasyim.
Dikesempatan itu, Sutrisno Pangaribuan Juru Bicara tim pemenangan Cagubsu-Cawagubsu Nomor urut 2 (dua), Edy-Hasan kepada wartawan, Rabu (13/11) disela-sela kesibukannya mengikuti debat publik ke tiga, mengungkapkan rasa kecewa atas ketidak adilan tersebut.
Sutrisno meyakinkan, bahwa ulah itu ditengarai oknum-oknum di jajaran Pemko Medan. Disinyalir apratur Pemko Medan menyuruh orang-orangnya mencabut spanduk APK milik Edy-Hasan.
Diduga seluruh keplink dan oknum Lurah dan sejumlah Camat di Pemko Medan tengah di perintah untuk mencabut APK Edy-Hasan, tukasnya.
Berkaitan hal tersebut, Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dan KPU Sumut, diminta melakukan pengawasan ketat dalam kampanye buat seorang kandidat. "Jangan ada dusta dalam melaksanakan tugas yang dibiayai negara dari uang rakyat, tegas Sutrisno.
Sementara Ketua Bawaslu Sumut, Aswin Deapari melalui Kordiv Data dan Informasi, Sautboangmanalu, ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis,(14/11) tak berkenan menjawab. Chatingan WhatsApp Saut Boangamanalu yang berbalas singkat, menyarankan, coba tanyakan sama yang memasang."Tanyakan sama yang masang aja, bang", tulisnya singkat.red
Posting Komentar