Dinas LHK Sumut: Longsor di Sibolangit Murni Karena Curah Hujan Yang Tinggi dan Tekstur Tanah Berpasir

Teks foto: Dinas LHK Sumatera Utara diwakili Kepala UPTD. Tahura Bukit Barisan Kamalluzzaman Nasution, SP. M.Si dan Tim meninjau lokasi evakuasi korban dan meterial longsor di Desa Semangat Kabupaten Karo. (Ist)


Medan -  Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi (LHK)  Provinsi Sumatera Utara Yuliani Siregar mengatakan, pada tanggal 23 November 2024 sekitar pukul 19.00 WIB diperoleh informasi melalui Media Sosial bahwa telah terjadi tanah longsor di sekitar kawasan Tahura Bukit Barisan di Desa Doulu Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo dan Desa Semangat Gunung Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo bukan karena perambahan dan illegal logging, akan tetapi murni karena curah hujan yang tinggi dan tekstur tanah yang berpasir.


"Penyebab terjadinya tanah longsor adalah murni karena intensitas curah hujan yang sangat tinggi yang terjadi selama 3 (tiga) hari secara berturut yang menyebabkan tanah menjadi lembek dan tidak stabil," jelas Kadis LHK Sumut Yuliani Siregar melalui Kepala UPTD. Tahura Bukit Barisan Kamalluzzaman Nasution, SP. M.Si kepada media,  Jumat (30/11) petang  di Medan. 

Teks foto: Dinas LHK Sumut: Longsor di Sibolangit murni karena curah hujan yang tinggi dan tekstur tanah Berpasir Bukan karena perambahan dan illegal logging. Hutan  masih terjaga. Seperti yang kita lihat pakai drone, kata Kadis LHK  melalui Kepala UPTD. Tahura Bukit Barisan Kamalluzzaman Nasution, SP. M.Si. (Ist)


Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan dari pantauan pusat titik tanah longsor dengan menggunakan drone, Tim UPTD. Tahura Bukit Barisan tidak menemukan adanya bekas kegiatan perambahan ataupun penebangan liar di area lokasi tersebut.


Material yang dibawa longsoran tersebut berupa bebatuan, tanah yang berpasir dan kayu (kayu busuk dan kayu segar) dengan pusat/poros terjadinya tanah longsor berada di ketinggian ± 300 Meter dari badan jalan lintas.


Dengan intensitas curah hujan sangat tinggi yang terjadi selama 3 (tiga) hari secara berturut, UPTD. Tahura Bukit Barisan langsung melakukan koordinasi dan memerintahkan personil yang berdomisili di sekitar lokasi terjadi longsor untuk melakukan peninjauan dan membantu evakuasi bekas longsoran tersebut. 


"Dan, pada Minggu, (24/11) hingga sekarang kita UPTD. Tahura Bukit Barisan bersama staf dan UPTD. KPH Wilayah I Stabat melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak tanah longsor di Desa Doulu Kecamatan Berastagi dan Desa Semangat Gunung Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo dan bergabung dengan Bupati Karo, Kapolres Karo dan Dandim," ujar Kadis.


Oleh karena itu, kita dari Dinas LHK terus melakukan rehabilitasi hutan dan lahan yg diterpa tanah longsor dengan menanam tanaman bambu dan tanaman serbaguna MPTS (Multi Purpose Trees Species). 


"Upaya yang dilakukan DLHK untuk mengatasi banjir ke depannya akan melakukan rehab DAS dengan menanami bambu dan pohon beringin di pinggiran sungai dan membuat DAM-DAM penahan pada daerah rawan longsor. Kita  juga menghimbau kepada masyarakat untuk gemar tanam dan pelihara pohon. Masyarakat juga ikut menjaga kawasan hutan untuk tidak ditebangi," terang Kadis.


Selain itu juga, sebut Kadis,  memberikan sosialisasi ke masyarakat yang tinggal dipinggiran kawasan hutan untuk selalu waspada terhadap terjadinya banjir dan tanah longsor.


"Sampai dgn saat ini UPT Tahura dan UPT KPH wil I Stabat masih bekerjasama dengan instansi lainnya untuk membantu mencari korban longsor di lapangan," ucap Kadis mengakhiri.red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama