Medan - Sekolah yang disebut bertarap internasional salah satu SD Swasta di kawasan Cemara kabupaten Deliserdang ternyata masih menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pada hal sekolah tersebut terbilang memiliki fasilitas mewah dan ekslusif dan menetapkan uang sekolah per siswa 1 juta rupiah per bulan.Sungguh hebat Kepengurusan Yayasan tersebut, dimana untuk siswanya saja uang sekolah setingkat SD sangat pantastik dilengkap dengan makan siang disekolah.Kabid pendidikan kecamatan Percut Seituan Fajar saat dikonfirmasi membenarkan jika salah satu sekolah termewah dikabupaten deliserdang mendapatkan dana bos. Menurut beliau sah sah saja setiap sekolah mendapatkan dana bos, sebab katanya setiap sekolah berhak mendapatkan dana bos dari pemerintah.Namun Fajar tidak bisa merinci sebagaimana dalam ketentuan aturan penerima dana bos bagi sekolah yang bersangkutan. Karena dalam hal dana BOS sekolah semewah swasta tersebut jika dilihat dari ekonomi rata-rata orangtua tidak sepantasnya mendapatkan dana bos bagi yayasan yang mengelola pendidikan tersebut.Hal ini jika mengiingat pernyataan sejumlah pengamat pendidikan dari Sipa Munthe, merupakan aktivis KomuIte Pendukung Mega (KPM) 1999-2024 yang juga alumni GMNI Jakatta disekretariatnya, Rabu 16/10-2024 menyatakan jika sekolah ekslusive berfasilitas mewah dan bertatap international, masih mendapatkan dana bos dimana bagi anak dengan sekolah lain yang rata-rata siswanya tergolong ekonomi lemah.Seharusnya sekolah yang sudah bertarap international dengan fasilitas mewah itu sudah tidak perlu lagi disubsidi oleh pemerintah. Kita khawatir telah terjadi kolaborasi dalam hal ini kata SipabMunthe yang sangat gencar untuk menyikapi berbagai persoalan termasuk dunia pendidikan.Lebih lanjut kita berharap pihak terkait dari instansi terkait harus mengusut penerimaan dana bos untuk sekolah mewah, terangnya.Terkait persoalan penerimaan dana bos tersebut pihak yayasan Tekjan saat dikonfirmasikan diruang kerja salah seorang pengurus yayasan tersebut menjelaskan bahwa pihak yang bergerak dibidang pendidikan yang sebelumnya merupakan pendidikan formal yang merupakan bantuan dari Kuil megah berada dekat sekolah tersebut.Tekjan dalam penjelasan bahwa yayasan yang yang menaungi sekolah tersebut sifatnya keagamaan kuil, berawal dari situ tokoh pendidikan dan tokoh agama yang berperan untuk mendirikan sekolah tersebut dengan sistem patungan dan pembangunan secara bertahap, dengan tujuan untuk membentuk karakter diri manusia serta akhlak yang berbudi pekerti.Dari sisi lain Tekjan juga menjelaskan seraya memperkenalkan tokoh-tokoh pendidikan yang ada disekolah tesebut.Serta sejumlah politisi berperan dan bergabung diikepengurusan yayasan tersebutsalah satunya Wong Chun Sen ( Anggota DPRD Medan Fraksi PDI-Perjuangan )Oleh sebab itu, Sipa Munthe mengingatkan agar pemerintah konsekuen dan melakukan evaluasi terhadap sekolah yang bertaraf internasional dalam penerimaan dana bos tersebut terangnya serta meminta Pimpinan Partai PDI-Perjuangan dalam hal ini DPP PDI-Perjuangan agar menertibkan kadernya yang duduk di DPRD agar tidak ikut mendorong atau mendukung proposal yang tidak mencerminkan Keadilan Sosial dan hidup Gotong Royong sebagaimana yang di semboyankan Bung Karno kepada kita kaum Marhaen.rel
Posting Komentar